Selasa, 26 Juli 2011

PENDERITA EPILEPSI
Serangan dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu konvulsi (dengan diikuti kejang) dan non – konvulsi (tanpa diikuti kejang) . SERANGAN KONVULSI Serangan yang biasa terjadi adalah suatu serangan konvulsi (bisa disebut dokter sebagai grand mal atau serangan tonik – klonik umum) yang terjadi bila seluruh otak tiba – tiba tergenang dalam energi listrik yang berlebihan. Keadaan ini sering dimulai dengan suatu teriakan parau yang disebabkan masuknya udara yang dipaksa secara mendadak ke dalam paru – paru. Penderita akan jatuh, kesadarannya hilang, tubuh kaku dan timbul gerakan yang berupa sentakan – sentakan. Dapat terjadi hilangnya kontrol buang air keci atau besar, lidahnya dapat tergigit. Disekitar mulut terlihat ludah yang berbuih, yang disebabkan masuknya udara yang dipaksa ke dalam mulut. Pernafasan dangkal dan dapat berhenti beberapa saat. Kulit dapat berwarna kebiruan karena rendahnya frekuensi nafas yang mensuplai oksigen. Gerakan yang berupa sentakan – sentakan akan melambat dan berakhir setelah 1 - 2 menit. Saat sadar penderita akan merasa bingung dan mengantuk. Pada beberapa kasus hanya dibutuhkan waktu pemulihan singkat, banyak diantaranya dapat kembali bekerja normal setelah istirahat sejenak. SERANGAN NON KONVULSI Beberapa jenis serangan non konvulsi : Kebingungan mendadak atau blaking out sejenak disebut abscence atau petit mal. Keadaan ini berlangsung beberapa detik dan sering terjadi pada anak –anak . Anak yang mendapat serangan ini akan mendadak kehilangan kesadaran terhadap orang – orang dan benda – benda disekitarnya tetapi segera sadar kembali. Suatu serangan dengan perilaku otomatis disebut serangan parsial kompleks atau serngan psikomotor atau lobus temporalis. Pada serangan ini aktivitas kerja otak ekstra hanya terdapt pada satu bagian otak, sementara serangan yang terjadi pada seseorang menunjukkan tanda –atanda bahwa ia berada dalam keadaan trance dan diikuti oleh satu serialyang tidak dapat dikontrolnya. Pandangan seolah – olah kosong dan mulutnya terlihat seperti gerakan mengunyah, akan menggerakkan tangannya, menarik bajunya, berdiri dan berjalan keliling solah dalam kebingungan. Penderita yang mendapat serangan ini dapat diberi pengarahan sederhana dengan sikap tenang dan bersahabat. Jenis serangan ini jarang terdapat pada anak kecil. Serangan parsial sederhana atau Jacksonian, berbeda dengan serangan parsial kompleks. Penderita tahu apa yang terjadi tetapi tidak dapat mengontrolnya, gerakan dimulai dari jari tangan selanjutnya menjalar ke atas sampai seluruh tubuh dan lengan bergetar. Jenis serangan parsiPENDERITA EPILEPSI Serangan dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu konvulsi (dengan diikuti kejang) dan non – konvulsi (tanpa diikuti kejang) . SERANGAN KONVULSI Serangan yang biasa terjadi adalah suatu serangan konvulsi (bisa disebut dokter sebagai grand mal atau serangan tonik – klonik umum) yang terjadi bila seluruh otak tiba – tiba tergenang dalam energi listrik yang berlebihan. Keadaan ini sering dimulai dengan suatu teriakan parau yang disebabkan masuknya udara yang dipaksa secara mendadak ke dalam paru – paru. Penderita akan jatuh, kesadarannya hilang, tubuh kaku dan timbul gerakan yang berupa sentakan – sentakan. Dapat terjadi hilangnya kontrol buang air keci atau besar, lidahnya dapat tergigit. Disekitar mulut terlihat ludah yang berbuih, yang disebabkan masuknya udara yang dipaksa ke dalam mulut. Pernafasan dangkal dan dapat berhenti beberapa saat. Kulit dapat berwarna kebiruan karena rendahnya frekuensi nafas yang mensuplai oksigen. Gerakan yang berupa sentakan – sentakan akan melambat dan berakhir setelah 1 - 2 menit. Saat sadar penderita akan merasa bingung dan mengantuk. Pada beberapa kasus hanya dibutuhkan waktu pemulihan singkat, banyak diantaranya dapat kembali bekerja normal setelah istirahat sejenak. SERANGAN NON KONVULSI Beberapa jenis serangan non konvulsi : Kebingungan mendadak atau blaking out sejenak disebut abscence atau petit mal. Keadaan ini berlangsung beberapa detik dan sering terjadi pada anak –anak . Anak yang mendapat serangan ini akan mendadak kehilangan kesadaran terhadap orang – orang dan benda – benda disekitarnya tetapi segera sadar kembali. Suatu serangan dengan perilaku otomatis disebut serangan parsial kompleks atau serngan psikomotor atau lobus temporalis. Pada serangan ini aktivitas kerja otak ekstra hanya terdapt pada satu bagian otak, sementara serangan yang terjadi pada seseorang menunjukkan tanda –atanda bahwa ia berada dalam keadaan trance dan diikuti oleh satu serialyang tidak dapat dikontrolnya. Pandangan seolah – olah kosong dan mulutnya terlihat seperti gerakan mengunyah, akan menggerakkan tangannya, menarik bajunya, berdiri dan berjalan keliling solah dalam kebingungan. Penderita yang mendapat serangan ini dapat diberi pengarahan sederhana dengan sikap tenang dan bersahabat. Jenis serangan ini jarang terdapat pada anak kecil. Serangan parsial sederhana atau Jacksonian, berbeda dengan serangan parsial kompleks. Penderita tahu apa yang terjadi tetapi tidak dapat mengontrolnya, gerakan dimulai dari jari tangan selanjutnya menjalar ke atas sampai seluruh tubuh dan lengan bergetar. Jenis serangan parsial sederhana lainnya menimbulkan perasaan aneh pada penderita saat serangan. Benda – benda terlihat aneh atau penderita melihat orang atau benda yang tidak terdapat di tempat tersebut atau merasa suara – suara aneh disekitarnya. Alasan timbulnya rasa ini adalah aktivitas serangan berlangsung pada bagian otak yang mengomtro; penglihatan, pendengaran atau daya ingat.al sederhana lainnya menimbulkan perasaan aneh pada penderita saat serangan. Benda – benda terlihat aneh atau penderita melihat orang atau benda yang tidak terdapat di tempat tersebut atau merasa suara – suara aneh disekitarnya. Alasan timbulnya rasa ini adalah aktivitas serangan berlangsung pada bagian otak yang mengomtro; penglihatan, pendengaran atau daya ingat.